
Pada ngerti khan lampu belakang motor gunanya buat apa?
Buat memberi tanda pada kendaraan2 dibelakangnya kl kita melakukan pengereman, agak mereka juga turut berhati2 dan pelan2. Tp apa jadinya kl lampu belakang dipasang mika bening dengan cahaya lampu putih ato lampu belakang yg mika merahnya malah sengaja di lepas dan cm menyisakan lampunya aja?

Sering banget tiap pulang kerja malem ngalamin hal yg satu ini. Mungkin yg lain juga bgitu. Kl ngadepin yg kek gini, apa reaksi kita? Negor orang itu? Yg mo terima mungkin cuma manggut2 doank tp gak dgubris kemudian. Nah yg gak terima? Seringnya dia malah marah balik, sambil melotot bilang "kenapa luh!! gak suka?!!"
Apa yg ada di otak mereka dengan masang mika bening seperti itu? Apa mereka gak coba untuk sadar diri, introspeksi? Cobalah malem2, di dalem kamar, matiin lampu, pegang senter, dan sorotkan ke arah mata sendiri. Gimana rasanya, nyamankah?
Kalo baca2 artikel di internet sih, menurut situs Traffic Management Center (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Senin (18/4), dalam Undang Undang Negara Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 279 tertulis: Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang dipasangi perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah).
Tapi aturan yg kek gituh berjalan gak?
Masih banyak biker2 yg gak tau diri yang cuma mo gaya di jalanan tapi otak di tinggal di rumah memodif seperti itu motornya. Bahkan beberapa motor pribadi oknum polisi yg sedang tidak berdinas pun masih banyak yg memakai lampu seperti itu.
Kalo aparat yg seharusnya dijadikan pedoman dan teladan ajah bgitu, gimana yg lain gak pada ikut2an dan praktis jadi gak "takut" sama aturan.
Padahal dari pabrikan, semua kendaraan dibuat sudah sesuai dengan UU lalu lintas yg berlaku di setiap negara. Kenapa lampu belakang warna merah dipilih, itu juga karena sudah punya alasan dan pertimbangan tersendiri.
Memang butuh kesadaran dari pribadi masing2 untuk hal seperti ini. Jalan raya adalah milik bersama, digunakan u/ kepentingan bersama. Kl mereka gak mo dirugikan, tolong jangan merugikan orang lain.
Mo gaya gak harus jadi orang tolol khan ?
betul masbos..
ReplyDeletedulu saya pernah kejadian seperti itu
saat itu malam2 sedang persepeda ria tiba2 ada yg nyalip trus ngerem didepan saya.. otomatis cahayanya langsung menghujam mata saya.. lalu saya teriakin gini "woy kalau jalan jangan mundur woy!!" dianya malah ketwa trus ngacir to..hadeh