Mungkin dah pada tau, dah banyak yg ngrasain pula, dunia akan terasa indah selalu pada saat awal sepasang insani berpacaran, gak ada itu istilah mendung, apalagi ujan. Cerah selalu.. Tp akan lain halnya ketika masa itu telah lewat dan kemudian mau tak mau harus di akhiri. Rasanya dunia ini setiap hari isinya badai petir yang gak berkesudahan.. Nah terus kenapa harus di akhiri, siapa yg mengakhiri atau di akhiri, apakah itu suatu keinginan bersama??
Disni ane menulis dalam sudut pandang ane, yg memang sering jadi pertanyaan dalam otak ane. Mungkin ada sedikit nilai obyektifitas dalam penyampaiannya, maklum karena hal ini juga ane sadur dari pengalaman2 pribadi yg ane coba ceburin ke blog ane ini. Jd kl ada yg merasa keberatan ato pnya pendapat lain, ya monggo.. ^.^
Bgini, dalam banyak kasus berpacaran, hubungan yg tidak berakhir ke pelaminan pastinya bakal putus ditengah jalan (kcuali salah satu ada yg berumur pendek, beda urusan). Atau dalam pernikahan pun ada pula yg namanya perceraian. Tp gak perlu dibahas soal perceraian lah disni, bobotnya dah "agak berat" dibanding berpacaran.
Kenapa ada kasus "putus" dalam berpacaran? Biasanya hal ini terjadi karena sudah ada ketidaksesuaian dalam hubungan itu dalam macam2 hal, mungkin bisa visi misi, prinsip, kurang harmonis, dan macam hal lainnya.

Disamping permasalahan perbedaan prinsip/agama (yg dalam beberapa kasus bisa dselesaikan), adakah permasalahan yg lainnya dalam hubungan yg bisa di akhiri karena kesepakatan dari kedua pihak? Maksudnya disni, pasangan sama2 sepakat u/ mengakhiri hubungan yg telah dijalin.
Dari pengalaman yg ane alamin beberapa kali, seperti dalam salah satu tulisan ane bersama mantan2 sebelumnya, di antara mereka belum sekalipun ada perpisahan yg ane alami atas kesepakatan bersama, pasti salah satu pihak ada yg mengajukan karena alasan2 tertentu.
Hasilnya ada yg menyakiti, pasti. Ada yg tersakiti, jauh lebih pasti. Ada yg tidak terima, kebanyakan bgtu. Tp kl si pasangan sudah minta dilepas, apa harus tetap memaksakan hubungan kl nantinya (mungkin) hanya akan terus menyakiti pasangannya?
Tp ada jg yg (terpaksa) menerima keputusan seperti it, dan itupun mau gak mau, ya mesti gimana lagi. Jadi perpisahan dalam suatu hubungan sangat jarang dikarenakan kesepakatan kedua pihak, biasanya harus ada salah satu pihak yg memulai.
Tinggal bagaimana berbesar hati menerima keputusan dari pasangannya. Kl gak bisa berbesar hati?? .. Ya kembalikan kepada hati masing2 ajah... ^.^ Entahlah, ini sih ceritaku, mana ceritamu ?
No comments:
Post a Comment